Friday, December 27, 2019

Rangkuman Tugas Akhir Mahasiswa Lulusan Sistem Informasi ITS


Judul : PENGEMBANGAN ARSITEKTUR PROSES BISNIS SEBAGAI MODEL REFERENSI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI UMKM GARMEN BERSKALA KECIL (STUDI KASUS: UMKM GARMEN DI JAWA TIMUR)

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD HAFIZ EGAN PRADANA

Tahun : 2017

Dosen Pembimbing :

  1. Mahendrawathi ER, S.T., M.Sc., Ph.D
  2. Amna Shifia Nisafani, S.Kom., M.Sc.

Latar Belakang :
  1. Teknologi informasi dapat memberikan manfaat seperti mengurangi biaya, mendorong produksi yang lebih baik tanpa meningkatkan biaya produksi, meningkatkan kualitas layanan atau produk yang dihasilkan, dan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif UMKM yang berkelanjutan.
  2. Pada era saat ini penggunaan teknologi informasi dari skala kecil hingga besar merupakan suatu kebutuhan. Kebutuhan tersebut menyebabkan isomorfisma pada UMKM untuk menerapkan teknologi informasi.
  3. UMKM memiliki kekhawatiran dalam mengadopsi teknologi informasi dikarenakan implementasi teknologi informasi pada UMKM memiliki permasalahan yang besar. Permasalahan tersebut dapat berupa kegagalan implementasi teknologi informasi, anggaran yang terbatas, serta kurangnya pengetahuan manajer dan sulitnya menemukan teknologi informasi yang sesuai dengan proses bisnis UMKM.
  4. Salah satu satu cara untuk dapat mengatasi permasalahan, terutama kegagalan impelementasi teknologi informasi tersebut adalah dengan melakukan pengembangan model arsitektur proses bisnis pada industri garmen secara umum.
  5. Pengembangan model arsitektur proses bisnis tersebut mengikuti konsep dari Business Process Management (BPM). Penggunaan BPM bertujuan untuk membuat seluruh proses bisnis yang dijalankan perusahaan menjadi lebih efisien

Studi Kasus: UMKM Garmen Di Jawa Timur
  1. Finest Garment
  2. UD. Noerma
  3. Canvas Garment
  4. UD. Tri Sport / Waroeng Kaos
  5. Hurtle Apparel
  6. Vendy’s Konveksi
  7. CV. Grand Jaya Ambassador / (BOB Konveksi)
  8. Galang Sport
  9. Chandra Konveksi
  10. CV. Aglansa

Metode :

  1. Analisis Permasalahan
  2. Studi Literatur
  3. Analisis Profil
  4. Rancangan Penelitian
  5. Pengumpulan Data
  6. Identifikasi Tipe Kasus & Fungsi Bisnis
  7. Validasi Tipe Kasus dan Fungsi bisnis
  8. Penyusunan Matriks
  9. Identifikasi Proses Bisnis
  10. Validasi Hasil Identifikasi Proses Bisnis
  11. Memodelkan Proses Arsitektur
  12. Hasil Penelitian
  13. Penyusunan Buku Tugas Akhir

Hasil :
  1. Berdasarkan hasil identifikasi, kesepuluh UMKM memiliki pembagian tiga jenis tipe kasus, yaitu berdasarkan jenis produk, fitur produk dan layanan desain.
  2. Berdasarkan hasil identifikasi, kesepuluh UMKM memiliki tujuh jenis fungsi bisnis yaitu Sales, Desain, Purchasing, Finance, Marketing, Warehouse dan Manufacturing.
  3. Berdasarkan hasil identifikasi tipe kasus, kesepuluh UMKM memiliki persamaaan pada jenis layanan yang ditawarkan, namun memiliki perbedaan pada jenis produk dan fitur produk yang ditawarkan.
  4. Berdasarkan hasil identifikasi fungsi bisnis, kesepuluh UMKM memiliki persamaan sub-fungsi pada Design, Purchasing, Finance dan Marketing. Namun, memiliki perbedaan sub-fungsi pada Sales, Warehouse dan Manufacturing.
  5. Arsitektur proses bisnis UMKM pada sektor industri garmen menghasilkan delapan proses umum, yaitu manage sales order, process acoount receiveable, order matrials and services, perform quality testing, operate warehousing, manage product marketing content, design and prototype product and service, produce product (S-Ob-Ov)
  6. Setiap UMKM memiliki juga memiliki kebuuhan spesifik. Kebutuhan tersebut bervariasi pada produce product, tergantung dari produk dan layanan apa yang ditawarkan oleh UMKM.
  7. Setiap UMKM memiliki bagian dalam sturktur organisasi yang memiliki beberapa peran dalam menjalankan fungsi bisnis.

Sumber : http://is.its.ac.id/apps/simta


EmoticonEmoticon